Petugas kepolisian diketahui terpaksa dalam memberhentikan pemotor yang masih dibawah umur dan belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Selain terkait dengan usianya yang belum diperbolehkan dalam berkendara, dua bocah laki-laki ini juga tampak tak mengenakan helm. 

Dua bocah yang tengah berkendara menggunakan motor matik dengan memiliki plat AD itu tak menyangka bahwa akan bertemu dengan polisi lalu lintas. Alhasil mereka pun tak kuasa dalam menahan rasa takut hingga pada akhirnya menangis kejer. 

Rekaman video terkait keberadaan dua bocah laki-laki menangis buntut distop polisi diunggah melalui akun Twitter dengan nama @Merapi_Undercover. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

“Nggak pakai helm,” ucap suara pria di balik rekaman video melansir Beritahits.id pada Kamis, 30 Juni 2022.

Video ini memperlihatkan bahwa momen kocak yang kala diperbuat kedua anak tersebut. Mereka menangis layaknya seperti cacing kepanasan lantaran tak tahu bahwa harus meminta tolong siapa.

Kedua bocah laki-laki yang kala itu belum dapat diketahui terkait namanya itu bahkan tak menjawab pertanyaan polisi pada saat disinggung alamat rumahnya. 

Mereka tampak terus mengeluarkan jurus andalannya, yakni menangis serta berkata bahwa tempat tinggalnya jauh berada di sebrang sana.

Padahal polisi yang kala itu sedang mengintrogasi mereka terlihat santai, namun lantaran ketakutan, mereka menangis dengan sangat histeris.

Kepada pihak petugas, mereka bilang telah ditunggu oleh seseorang. Artinya mereka meminta agar sang polisi segera meloloskannya seraya memohon-mohon layaknya seperti yang terlihat dalam video. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Polisi juga meminta sang anak agar dapat ikut ke pos terdekat sembari menghubungi orang mereka untuk datang menjemput. Mereka menolak lantaran takut akan dipukul, bukan oleh petugas melainkan dengan orang tuanya nanti.

“Takut dipukul sama orang tua ku,” ucap si anak laki-laki yang mengendarai motor dengan menggunakan bahasa Jawa.