Sebuah video yang memviralkan sarung yang terlihat seperti motif anjing. Padahal motif tersebut berasal dari motif Singo Mengkok yang merupakan peninggalan Sunan Drajat.
Video yang berdurasi 29 detik itu memperlihatkan sebuah sarung yang berwarna hitam. Motif dari sarung itu terlihat bergambar seperti seekor binatang. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.
Dalam video yang beredar tersebut, terdapat seorang wanita yang menuturkan bahwa,”Oh iya assalamualaikum ibu ibu yang solehah. Ini nanti kan ini ada Atlas Harmoni Idaman itu loh ya. Ati-ati mungkin ibu ibu yang udah mulai mungkin pingin beli sarung sarung buat hadiah atau apa. Ini tolong ya jangan sampai dibeli ya, karena ini ada gambar seperti ini nya hampir di semua sarungnya”.
Perempuan dalam video tersebut juga menambahkan bahwa, “Kemarin kita ada orang yang ngasih soalnya, ya begitu deh, berapa sarung, ada untuk lima isinya, sama semua, tapi ada motif anjing di bawah, di bagian bawahnya itu loh, nah itu ya, syukron”.
Pemkab Lamongan sendiri melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Siti Rubikah membantah terkait motif pada sarung itu yang merupakan motif anjing. Rubikah juga menegaskan bahwa motif itu merupakan Singo Mengkok.
Singo Mengkok sendiri adalah salah satu motif peninggalan dari Sunan Drajat, salah satu wali songo yang makamnya berlokasi di Kecamatan Paciran, Lamongan. Motif sarung tersebut merupakan motif sarung khusus pesanan kepada salah satu perusahaan produsen sarung.
Rubikah juga menegaskan bahwa, “Motif dimaksud seyogyanya yang diinginkan merupakan motif Singo Mengkok yang bagian dari salah satu motif batik khas Lamongan dan diambil dari motif Singo Mengkok yang terukir jelas pada gamelan peninggalan dari Sunan Drajat yang sebagai alat dakwah pada saat itu”.

Rubikah mengatakan bahwa motif yang muncul pada sarung pesanan tersebut cenderung memiliki perbedaan yang sangat mencolok dari pakem motif batik Singo Mengkok yang sebelumnya sudah ada. “Batik Singo Mengkok“, ujar Rubikah, batik ini sendiri lebih mengedepankan unsur flora yaitu ornamen bunga tanjung yang dibuat seperti menyerupai fauna.
“Sementara itu untuk di motif sarung pesanan tersebut, tidak muncul untuk unsur flora bunga tanjungnya. Padahal ini sudah cukup sensitif dalam pandangan maupun keyakinan umat Islam. Kenapa? Pada saat tersebut unsur flora lebih ditonjolkan karena agar menghindari multitafsir menggambar makhluk ciptaan dari Allah SWT yang memiliki nyawa yaitu (fauna),” ujar Rubikah.
Budayawan asal Drajat, Lamongan Hidayat Iksan juga mengatakan tidak benar terkait motif yang ada di sarung tersebut merupakan motif anjing. Yang benar adalah sebagai motif Singo Mengkok. Motif Singo Mengkok yang menurut Hidayat sendiri merupakan sebagai ciri khas penyangga gamelan Singo Mengkok yang dimiliki oleh Sunan Drajat dengan Tembang Pangkurnya. Hidayat juga menyampaikan, sarung tersebut merupakan sarung pesanan khusus dari Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan.
“Tidak benar kalau itu dikatakan sebagai motif anjing. Gambar tersebut bukanlah anjing, tetapi Singo Mengkok,” ujar Hidayat.
Hidayat juga menjelaskan terkait awal dari dakwah Sunan Drajat yang sudah memakai simbol ini sebagai motif di gamelan, hal tersebut terletak di bagian bawah dari gamelan. Gamelan ini berfungsi sebagai alat dakwah dari Sunan Drajat dan dapat digunakan untuk mengiringi tembang pangkur. Dapatkan sensasi nya lewat permainan slot yang seru jikalau menang menjadikan itu keberuntungan.
“Arti dari Singo Mengkok sendiri ialah singa yang sedang menahan hawa nafsu nya dan tunduk di hadapan Allah. Pendapat lain juga mengatakan bahwa makna singa yang membungkuk itu merupakan manusia yang kuat adalah manusia yang dapat menundukkan diri dari hawa nafsunya,” papar Hidayat.
Hal yang selaras juga diungkapkan oleh pemerhati budaya di Lamongan, Supriyo yang menyatakan jika motif yang ada di sarung tersebut merupakan motif Singo Mengkok dan bukan motif dari anjing. Motif Singo Mengkok sendiri akan ditemukan pada gamelan Sunan Drajat, dan dapat juga ditemukan di Sendang Duwur yang juga berlokasi di Kecamatan Paciran.
Ia juga menambahkan bahwa, “Selain di gamelan Sunan Drajat, motif Singo Mengkok juga ada pada bagian kaki depan di gapura tengah Sendang Duwur”.